Pengadilan Tinggi Jatuhi Mantan Presiden Afsel 15 Bulan Penjara

 

Jacob Zuma mengatakan dirinya bersih. (AFP)


Poker Aku - Jacob Zuma adalah mantan Presiden Afrika Selatan (Afsel) yang memerintah dari 18 Desember 2007 hingga 18 Desember 2017. Selama masa jabatannya, ia dituduh terlibat dalam beberapa skandal korupsi. Selain itu, Zuma juga dituding bersekongkol dalam proses pengambilan keputusan.


Pengadilan Tinggi negara itu menjatuhkan hukuman 15 bulan penjara pada hari Selasa karena menghina pengadilan. Dia gagal muncul di beberapa undangan pengadilan awal tahun ini. Hakim memerintahkan Zuma untuk menyerahkan diri dalam lima hari ke depan. Jika tidak, maka polisi diperintahkan untuk menangkapnya.


Jacob Zuma tidak hadir di pengadilan dan malah membuat pernyataan yang dianggap menghina

https://twitter.com/nickmangwana/status/1409803955052453889


Jacob Zuma lahir pada tahun 1949. Saat ini ia berusia 79 tahun. Sebagai politisi kawakan, ketika menjadi Presiden, ia dirundung tuduhan korupsi tingkat tinggi. Penyelidikan kasusnya dipimpin oleh Raymond Zondo yang meminta MK turun tangan.


Zuma sendiri membantah melakukan kesalahan dan mengklaim Zondo menyimpan dendam pribadi terhadapnya. Zuma hanya muncul satu kali di pengadilan pada persidangan 2019.


Menurut situs web BBC, Zuma selanjutnya menolak untuk hadir di pengadilan dan menjelaskan bahwa dia tidak bersalah. Dia kemudian "membuat pernyataan yang provokatif, tidak pantas dan menghina yang merupakan upaya yang diperhitungkan untuk meragukan integritas peradilan," kata pengadilan.


Pada akhirnya, pengadilan kemudian menghukum mantan Presiden Afrika Selatan ke-13 itu selama 15 bulan dan diperintahkan untuk menyerahkan diri dalam waktu lima hari ke depan. Khampepe mengatakan "pengadilan konstitusi tidak dapat berbuat apa-apa selain menyimpulkan bahwa Zuma bersalah atas kejahatan penghinaan terhadap pengadilan."


Pelanggaran berat yang menjadi pelajaran bagi demokrasi

https://twitter.com/AP/status/1409816570570870785


Penyelidikan kasus korupsi yang mendera Zuma dimulai ketika ia digulingkan dari pemerintahan oleh ANC (Kongres Nasional Afrika) pada 2018. Pada Juli 2019, Zuma muncul di pengadilan. Setelah itu, dia mengabaikan beberapa undangan pengadilan dengan alasan medis.


Ketidakhadiran Jacob Zuma mendorong wakil ketua pengadilan, Raymond Zondo, untuk memperingatkannya dengan ancaman untuk menjatuhkan hukuman yang lebih berat. Melansir laman The Guardian, Zondo menilai absennya Zuma akan berdampak sangat serius jika dibiarkan.


Akan ada pelanggaran hukum dan kekacauan di pengadilan. Mungkin ada orang lain yang memutuskan untuk mengikuti perilakunya ketika mereka dipanggil dalam proses pengadilan. Jika pesan yang dikirim adalah bahwa orang dapat mengabaikan panggilan dan perintah pengadilan dengan impunitas, hanya akan ada sedikit yang tersisa dari demokrasi kita," kata Zondo.


Berbagai kasus yang menimpa Jacob Zuma


Investigasi korupsi tingkat tinggi yang dipimpin oleh Raymond Zondo menargetkan tuduhan korupsi Zuma selama masa jabatannya. Beberapa dari mereka bersekongkol dengan tiga pengusaha kelahiran India, Gupta bersaudara.


Gupta bersaudara, membantah melakukan kesalahan dan kemudian mereka meninggalkan Afrika Selatan setelah Jacob Zuma digulingkan..


Menurut kantor berita Reuters, ketika menjadi wakil presiden Afrika Selatan, Zuma juga diduga terlibat korupsi dalam kesepakatan senjata senilai US$5 miliar atau sekitar Rp. 72,8 triliun pada tahun 1999 dari lima perusahaan senjata Eropa.


Selain itu, Zuma juga menghadapi 16 dakwaan penipuan, korupsi, dan pemerasan terkait pembelian jet tempur dan kapal patroli.


Presiden Afrika Selatan saat ini, Cyril Ramaphosa, telah mencoba mengembalikan kepercayaan investor asing di negaranya. Namun, ia masih menghadapi tantangan berat dari ANC, di mana masih ada fraksi yang setia mendukung Jacob Zuma.

Comments