Album Ketiga Wolf Alice Lebih Ambisius Dibanding Sebelumnya

 

Sumber : Istimewa

POKER AKUWolf Alice baru-baru ini telah merilis album ketiganya yang bertajuk Blue Weekend yang dilepas bersamaan dengan single dan video klip How Can I Make It OK?. 

Sebelumnya, band beranggotakan Ellie Rowsell, Joff Oddie, Theo Ellis dan Joel Amey itu juga telah merilis single berjudul Smile sebagai pembuka menuju album.

Dalam sesi wawancara virtual, Wolf Alice mengaku album barunya itu terasa lebih ambisius dibanding dengan proyek musik lainnya yang pernah mereka garap terdahulu.

"Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa, bagaimana caranya membuat album yang kami inginkan. Kami berdiskusi mengenai visi kami dan apa yang kami rasakan," ungkap Joel Amey.

Karena dikerjakan dengan lebih ambisius dibanding album sebelumnya, Ellie Roswell menyebutkan pendengar mereka dapat dengan mudah menemukan perbedaan karya kali ini dengan apa yang pernah mereka keluarkan sebelumnya.

"Mungkin ada banyak lagu-lagu di album ini yang terdengar berbeda bila kamu mendengarkan lagu-lagu lama kami. Ini dibuat dengan proses dan pengalaman yang lebih kuat sebagai musisi yang mengerjakan rekaman," tutur Ellie.

Ellie Roswell juga menuturkan, selama proses pengerjaan Blue Weekend, para personel Wolf Alice sering kali berdiskusi untuk bisa mencapai apa yang benar-benar mereka inginkan.

"Kami berempat, tiap kali memainkan lagunya, kami selalu berbicara pada satu sama lain lagu seperti apa yang ingin kami buat. Rupanya kami ingin membuat sesuatu yang tidak terduga, maka kami mencoba menggunakan berbagai macam perasaan," jelas dia.

Sang vokalis pun tidak memungkiri jika keempatnya sempat terlalu asyik berkutat dengan pengerjaan album tersebut sampai-sampai merasa bingung kapan mereka harus merasa album itu sudah rampung.

"Salah satu hal yang membuatku paling puas dalam penggarapan album ini, secara personal, adalah ketika kami menyelesaikan proyek ini. Aku merasa, ah, akhirnya kami bisa 'bernapas lagi'," ungkap Ellie Roswell.

"Momen itu merupakan sesuatu yang spesial dari prosesnya. Aku tidak tahu kapan harus berhenti, apakah ini sudah rampung? Ketika kami membuat album, sayangnya kami tipe orang-orang yang tidak tahu kapan harus berhenti," sambungnya.

Saat ditanya tentang apa sebenarnya album Blue Weekend, Theo Ellis mengatakan karya mereka bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing yang mendengarkannya.

"Aku pikir mungkin saja tiap orang yang mendengarkan liriknya bisa memaknainya secara berbeda. Kami memahami tiap orang memiliki kesadarannya sendiri terhadap musik. Tidak apa-apa karena tujuan kami membuat musik adalah agar orang dapat mengeksplorasi emosinya masing-masing. Itulah indahnya musik," kata Theo Ellis.


Comments