Status Xiaomi yang sebelumnya masuk daftar hitam pemerintah Amerika Serikat akhirnya dibatalkan. Hal ini diketahui setelah Xiaomi mengumumkannya melalui akun Twitter-nya.
Dikutip dari GSM Arena, Selasa (16/3/2021), putusan ini tak lepas dari pandangan pengadilan negeri yang menyebutkan bahwa perusahaan sipil seperti Xiaomi merupakan ancaman langsung bagi keamanan nasional Amerika Serikat.
Selain itu, pengadilan menilai tidak ada bukti bahwa Xiaomi membagikan informasi kepada pemerintah China. Oleh karena itu, pengadilan memberikan putusan sela serta menerima gugatan yang diajukan oleh Xiaomi, menyebut putusan pemerintah AS tersebut sewenang-wenang dan berfluktuasi.
Sebagai informasi, Xiaomi langsung mengajukan gugatan tak lama setelah masuk dalam daftar hitam pemerintah AS. Perusahaan beralasan bahwa larangan investasi itu melanggar hukum dan inkonstitusional.
Selain itu, Xiaomi mengatakan bahwa larangan CCMC (daftar hitam) akan menyebabkan kerugian langsung dan tidak dapat diperbaiki, termasuk memutus akses ke pasar modal AS.
Pembatasan juga akan mengganggu hubungan bisnis dan akses perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya, termasuk merusak niat baik antara mitra bisnis dan konsumen, baik di AS maupun di seluruh dunia.
Sebagai informasi, perusahaan yang masuk daftar hitam tunduk pada perintah eksekutif Donald Trump yang berlaku mulai November 2020.
Perintah eksekutif ini melarang orang Amerika berdagang dan berinvestasi di perusahaan yang terdaftar.
Akibatnya, orang Amerika tidak akan dapat membeli saham Xiaomi yang diperdagangkan secara publik mulai 15 Maret dan seterusnya. Faktanya, investor harus melepaskan kepemilikan saham apa pun sebelum 14 Januari 2022.
Dalam gugatannya, Xiaomi menuduh departemen pertahanan AS memasukkan Xiaomi CCMC ke dalam daftar hitam tanpa memberikan alasan yang jelas.
Menepis klaim keterlibatan dengan militer China, Xiaomi menjelaskan bahwa lebih dari 75 persen hak suara di perusahaan dipegang oleh pendirinya, Lei Jun dan Bin Lin.
Xiaomi juga menyebut ada sejumlah pemegang saham Xiaomi yang merupakan perusahaan AS, seperti BlackRock dan The Vanguard Group.
Gugatan ini mengikuti penyangkalan Xiaomi bahwa Xiaomi tidak memiliki hubungan dengan militer China.
Situs Poker Online | Poker88 | Agen Judi Poker Online | Poker Aku
Comments
Post a Comment