Ilustrasi, sumber foto: EKRUT
Orang yang mengidentifikasikan diri sebagai orang yang mencintai pekerjaan atau bersemangat tentang pekerjaan seringkali paling mungkin tersiksa. Ada banyak kasus di mana mereka yang tampaknya menikmati pekerjaan lebih cenderung dimanfaatkan dalam pekerjaan mereka.
Memang, terkadang atasan atau kolega berpikir karyawan yang menikmati pekerjaan akan secara sukarela mengambil lebih banyak, tanpa ada kerugian. Namun ada juga yang dengan sengaja memanfaatkan karyawan lain yang terkesan menyukai pekerjaannya atau tidak pernah mengeluh.
Yang perlu kamu ingat, mencintai pekerjaan bukan berarti kamu harus diam dan menerima semua tanggung jawab. Untuk itu, kamu perlu menilai apakah dirimu dimanfaatkan di tempat kerja dan kemudian bersikap tegas. Berikut adalah beberapa indikasi bahwa dirimu dieksploitasi di tempat kerja.
1. Kamu mendapatkan tugas tambahan tanpa bonus
Saat pekerjaan rekan kerja beralih ke kamu atau mendapat tugas tambahan, masuk akal bagi dirimu untuk mempertanyakan apakah ada tambahan gaji, terutama jika tugas tambahan itu cukup sulit.
Nah, kenaikan gaji mungkin tidak selalu menjadi ide yang baik bagi atasan, tetapi sudah sepantasnya atasan memberikan tunjangan atau fasilitas tambahan untuk menunjukkan penghargaannya atas pekerjaan tambahan yang telah kamu lakukan.
Jika kamu berada dalam situasi di mana pekerjaan terus menumpuk dengan sedikit atau tanpa bonus tambahan, inilah waktunya untuk menilai kembali. Atau jadikan ini kesempatan untuk menegosiasikan kembali gaji ekstra, bonus, waktu fleksibel, atau apa pun yang pantas kamu dapatkan.
2. Tidak ada yang pernah mengucapkan terima kasih atas pekerjaanmu
Di tempat kerja, kamu sering diminta untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kolega atau pesanan atasan. Tetapi, jika mereka tidak pernah mengucapkan terima kasih atau mengakui pekerjaan yang kamu lakukan, ini tidak baik.
Bukan hanya mereka tidak pernah berterima kasih atas usaha ekstra yang kamu lakukan, mereka yang memanfaatkanmu selalu bertindak seolah-olah mereka tidak puas dengan pekerjaanmu. Faktanya, ketika kamu telah mencapai semua target, mereka tidak menunjukkan apresiasi apa pun.
3. Sering memberimu janji palsu
Jika atasan atau kolega membuat janji tetapi tidak pernah menepati janji, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka hanya mempermainkan dirimu. Meskipun merupakan tugasmu untuk mencurahkan hati dan jiwa ke dalam pekerjaan, kamu layak mendapatkan rasa hormat.
Sebaliknya jika rekan kerja mudah mengingkari janji, dan ternyata semuanya tidak pernah menjadi kenyataan. Ini berarti kamu tidak pernah dianggap serius dan mereka tidak peduli dengan perasaanmu. Padahal, keluhan yang kamu ajukan bisa dihindari atau diabaikan begitu saja, ini bisa jadi pertanda kamu sedang dimanfaatkan.
4. Kamu merasa pekerjaanmu tidak ada habisnya
Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari dapat memicu terjadinya burnout syndrome yang ditandai dengan selalu merasa lelah, emosi negatif, depresi, dan tidak produktif. Untuk itu, kamu perlu berhati-hati.
Jika kamu terus menutupi emosi dan bersikap seolah semuanya baik-baik saja, kolega akan sering membebani dirimu dengan pekerjaan dengan tenggat waktu yang ketat dan jam kerja yang panjang, yang mungkin membuatmu merasa dieksploitasi.
5. Kamu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal-hal diluar deskripsi pekerjaanmu
Mungkin selama bekerja, kamu sering melakukan hal-hal yang bukan tanggung jawabmu, yang mengakibatkan kamu tidak sempat menyelesaikan proyek sendiri. Atau membuat dirimu harus sering lembur.
Sebenarnya tidak apa-apa jika kamu ingin membantu orang lain, tetapi jika itu menyita banyak waktumu, kamu mungkin perlu membatasi berapa banyak orang yang dapat kamu bantu. Atau, jika kamu sering diminta untuk melakukan tugas yang tidak terkait dengan tanggung jawabmu, mungkin inilah saatnya untuk mengeluh kepada atasan tentang hal ini.
Jadi, evaluasi kembali situasi kerjamu. Apakah masih ada hal yang kamu sukai dari pekerjaanmu, juga apakah pekerjaan ini layak untuk kamu dapatkan. Jika perlu, bicarakan kembali dengan rekan kerja tentang apakah ada kemungkinan mereka akan mengubah sikap. Setelah itu, kamu sendiri yang dapat memutuskan apakah kamu perlu bertahan atau mencari peluang untuk bekerja di tempat lain.
Situs Poker Online | Poker88 | Agen Judi Poker Online | Poker Aku
Comments
Post a Comment