POLISI SEBUT KELOMPOK MIT PIMPINAN ALI KALORA SISA 11 ORANG DAN MILIKI 2 SENPI



Satgas Tinombala yang merupakan gabungan dari TNI-Polri masih terus memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Ali Kalora di Sulawesi Tengah (Sulteng). Anggota kelompok Ali Kalora tercatat tersisa hanya 11 orang.


"(Anggota) Ali Kalora ada 11 orang termasuk Ali Kalora," ucap Kombes Didik Suparnoto selaku Kabid Humas Polda Sulteng saat dihubungi, Selasa (1/12/2020). Didik mengatakan bahwa kelompok Ali Kalora diperkirakan memiliki 2 senjata api. Rinciannya, yaitu 1 senjata laras panjang dan 1 laras pendek.


"Persenjataan mereka kemarin yang nampak itu kan satu senjata panjang dipegang Ali Kalora, sama satu lagi senjata pendek," ucap Didik. "Karena beberapa hari kemarin sempat juga dapat satu toh yang ketembak dua itu kan ada senpinya itu. Sementara yang terdeteksi karena kemarin saksi yang melihat senjata panjang satu, sama satu pendek," paparnya.


Sementara untuk pemasok amunisi ke kelompok Ali Kalora masih sampai dengan saat ini masih diselidiki. Didik menuturkan bahwa kelompok Ali Kalora berada di kawasan Gunung Biru. "Pemasoknya ini yang kita belum tahu dari mana dapat peluru, tim intelijen masih melakukan penyelidikan darimana senjata-senjata itu, bisa saja itu senjata yang dari dulu dulu turun-temurun. Pemasoknya kita belum tahu," ujarnya.


Diketahui Satgas Tinombala tengah dikerahkan untuk memburu dan menangkap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Sebelumnya Satgas Tinombala telah menindak tegas dua anak buah Ali Kalora pada hari Selasa (17/11) pagi. Kedua buron yang telah tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz.



Barang bukti yang tengah diamankan oleh Satgas Tinombala di antaranya 1 pucuk senjata revolver, 2 buah bom lontong, 20 butir munisi 5,56 mm, 4 butir munisi revolver, 1 buah GPS, 1 buah kompas, 2 buah head lamp, 6 buah korek api, kunci motor, uang tunai Rp 360 ribu, 1 renceng antinyamuk, 9 buah baterai, 3 bungkus kopi, 2 pasang sepatu, 2 tas selempang, 2 tas gendong, 1 buah terpal, 1 sisir dari jarum, 1 cermin, 2 sikat gigi, dan pakaian.


Kemudian, telah terjadi pembunuhan sadis terhadap satu keluarga yang berada di Sigi, Sulteng. Korban ada yang dibakar sampai dengan ditebas. Pemerintah mengutuk keras atas tindakan tersebut. Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan kepada jajarannya untuk menindak tegas Ali Kalora dan kawan-kawan.


"Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka (Ali Kalora dkk). Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," ucap Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11). Idham memastikan untuk perburuan Ali Kalora cs sudah dilakukan. Polisi, jelas dia, akan terus mencari tempat persembunyian mereka.


"Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora," ucap Idham. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut untuk aksi pembunuhan sadis di Sigi itu sebagai tindakan biadab. "Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," ucap Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.



Comments